Rabu, Mei 30, 2012

Sistem Kehidupan

Saat aku mengetik ini, aku lagi di dalam laboratorium kampus, mengikuti mata kuliah Animasi & Multimedia berbasis JavaScript. Karena jiwa programmer'nya belum matang, jadi masih pusing liat kata-kata "Syntax Error", "Runtime Error", dan yang lain-lain. Yaudah deh, mumpung pihak kampus berbaik hati udah menginstal Google Chrome, ya aku gunakan dengan sebaik-baiknya untuk nulis di blog. Hehehehe . . .

Suasana kelas lagi ber-nuansa "Program" banget nih, jadi cukup kuat aku merenung bahwa kehidupan kita gak jauh berbeda dari sistem komputer yang terdiri dari Input, Proses dan Output. Lalu Tuhan adalah Brainware (Pengguna Komputer). Kita adalah sebuah program dengan Input sebagai penyusunan data awal, Proses sebagai kegiatan membentuk sesuatu dari data awal, dan Output sebagai tujuan dibuatnya program. Itu semua dibuat oleh Brainware dengan sebuah tujuan.

Lebih mudahnya begini, sebuah program Antivirus dibuat dengan tujuan menjadi perisai bagi virus-virus komputer. Lalu , program Adobe Audition di buat untuk memproduksi Musik, itu juga ada tujuan. Program Winamp dibuat untuk memutar file-file ber-Extension .mp3 atau sejenisnya. Lalu Manusia? Mana mungkin kita di ciptakan tanpa tujuan oleh Tuhan (Brainware)?

Kemudian begini, aku pernah meng-install sebuah program yang "katanya" bisa mempercepat kinerja modem. Aku install, aku mempunyai harapan kalau itu benar-benar bisa mempercepat kinerja modemku yang lemot. Tetapi, setelah aku install, aku hanya merasakan sedikit perbedaan kecepatan modemku di awal aku meng-install. Pada pemakaian selanjutnya, kecepatannya sama saja seperti semula. Karena aku anggap sudah tidak berguna, dan aku kecewa, aku uninstall program itu. Kalau kita --sebagai Manusia-- berada di posisi sebuah program yang tidak berguna itu, apakah Tuhan (Brainware) tidak kecewa?

Maka itulah muncul ungkapan Neraka dan Surga, yang bisa aku istilahkan menjadi pesan Tuhan kepada kita agar selalu menjadi "Sesuatu" yang berguna. Kalau hidup kita selalu berguna, apakah mungkin Tuhan (Brainware) meng-uninstall kita? Tentunya kita akan selalu mendapatkan Surga, atau yang berarti kita mendapat kepercayaan Tuhan untuk selalu di gunakan. Maka untuk menjadi sesuatu yang di percaya, kita harus menjadikan diri kita sesuatu yang berguna.

Biasanya, aku melihat layar laptop paling lama 6 jam dalam sehari. Setelah itu aku meng-Shutdown untuk istirahat. Yang bisa aku simpulkan, suatu saat, Tuhan pun akan meng-Shutdown sistem kehidupan ini tanpa kita tau. Tuhan akan mematikan seluruh fungsi-fungsi dan program-program yang berjalan. Kalau kita mau mengambil hikmah dari tulisan ini, masa iya kita di ciptakan oleh Tuhan sedemikian rupa tanpa menghasilkan apapun yang berguna? Mau kayak begitu? Kalau aku sih bakal berusaha untuk menjadi yang berguna bagi siapapun, sebelum Tuhan meng-Shutdown komputer (Kehidupan) milik-Nya.

Oke, aku sudahi dulu. Mata kuliahnya sudah selesai :D

0 komentar: