Selasa, Agustus 07, 2012

Rembulan Berbicara

Malam itu, matanya tertuju pada Rembulan yang malu. Yang pada suatu hari, ia percaya ada malam yang berbeda dari malam-malam yang lain. Hatinya tak lagi bersenandung, tak lagi bersuara. Diam, dengan matanya yang tak lekas memejamkan harap.

Orang bilang, hati yang penuh cinta akan terlahir meski syair mengandungnya dalam waktu lama. Orang bilang, akan datang sebuah kemurnian cinta meski tenggelam di jernihnya puisi yang se-luas samudera. Tapi malam itu Rembulan telah berbicara, bahwa syair dan puisi akan selalu mencari jalannya sendiri. Jalan menuju kekuatan yang akan selalu menampar dirinya dengan lembut.

Ia akan selalu ingat, setelah ia menutup jendela dan lekas bermimpi indah. Tentang perjuangan syair dan puisi mencari jalan menuju Cinta.

Kamar Lelaki, 2012.

0 komentar: